Mind Map: Bring Word into A Picture

Rainers punya anak yang malas menulis? Terkadang, anak yang malas untuk mencatat pelajaran di kelas biasanya juga akan kesulitan mempelajarinya kembali sepulang sekolah. Apalagi di era teknologi seperti sekarang ini yang dapat membuat motivasi menulis anak menjadi semakin menurun. Mereka lebih tertarik untuk menggunakan gadget dan mencari sumber ilmu dari internet. Nah, Rainers tahu nggak kalau cara yang bisa Rainers coba untuk menumbuhkan minat anak dalam menulis? yaitu Mind Mapping.

What is Mind Map?

Mind Map adalah cara termudah untuk mendapatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak – Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Mind Map adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Secara sederhana, mind map itu seperti diagram, yang gunanya bagaikan peta yang akan mengkategorikan pikiran kita ke dalam bentuk gambar, simbol, angka, dan kata-kata. Konsep mind map itu hampir sama dengan konfigurasi sel otak yang terdiri dari inti sel sampai dendrit.

What Science Says about Mind Map?

Sebuah penelitian eksperimen pernah dilakukan di Universitas John Hopkins dimana penelitian ini tuh ditujukan terhadap dua kelompok anak yang diberi perlakukan berupa pembelajaran dari mind map dan tidak diberikan perlakuan. Hasilnya, kelompok anak yang diberikan perlakuan mind map memperlihatkan peningkatan 12% skor lebih tinggi dalam simulasi pembelajaran dibandingkan kelompok lain.

Pada tahun 2017, penelitian Koster dan Will yang bertujuan untuk melihat efek mind map pada siswa Prasekolah di Belanda juga memberikan hasil yang memuaskan. Hasil penelitiannya yaitu terdapat perubahan signifikan positif pada kemampuan mendengarkan dan jumlah kosa kata anak-anak yang diteliti.

Sebagai kesimpulan, mind map telah terbukti secara saintifik menjadi alat bantu pembelajaran yang efektif bagi anak-anak diusia perkembangan awal. Berdasarkan sejumlah penelitian, tim My Komlab telah merangkum sejumlah alasan mengapa mind map bisa membantu anak-anak dalam mempelajari kata-kata awal.

  • Mind map merupakan alat yang cocok untuk membantu proses memori anak
  • Mind map dapat membantu meningkatkan kemampuan bernalar anak dan kemampuan membaca awal
  • Mind map membantu anak mengembangkan kemampuan berfikir visual
  • Mind map membantu anak mengembangkan kemampuan pemecahan masalah hingga penentuan tujuan.
  • Mind map membantu anak mengenali konsep hubungan dan koneksi.

Sekarang, Rainers mungkin setuju tentang efek positif dari mind map bagi perkembangan awal anak. Nah, tapi bagaimana sih kita membuat mind map dengan anak secara menyenangkan. Tenang, tim My Komlab sudah punya beberapa langkah-langkah membuat mind map yang efektif untuk membantu proses belajar untuk anak ala tim My Komlab nih, Rainers…

1. Tentukan topik utama Mind Map yang menarik perhatian anak dan tuliskan di tengah kertas. Topik utama dapat berupa tema pembelajaran yang ingin Rainers ajarkan. Contohnya, Topik utama pembelajaran adalah Magnet.

2. Kembangkan topik melalui Brainstorm sederhana bersama, untuk mengasah kemampuan nalar anak. Buat beberapa cabang utama yang terkait dari topik utama kita yaitu Magnet. Contohnya : pengertian, manfaat, cara membuat, sifat dan bentuk dari magnet.

3. Kolaborasikan topik tiap cabang tadi dengan sub topik materi. Ingat! gunakan kata yang singkat dan kata pamungkas, agar lebih mudah diingat anak.

4. Tambahkan gambar atau foto serta gunakan warna yang menarik. Sejumlah penelitian menunjukkan jika gambar dan warna dapat membantu meningkatkan retensi memori (mengingat kembali) karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan dapat membantu kita menggunakan imajinasi sedangkan warna dapat membuat mind mapp lebih hidup, menambah energi pemikiran kreatif, dan menyenangkan. Nah, Tiap warna atau gambar dapat Rainers sesuaikan dengan topik di tiap cabang.

5. Hubungkan tiap topik cabang dengan cabang utama. Otak manusia senang menggunakan sifat asosiasi dalam mengingat sesuatu jadi dengan menghubungkan dengan garis akan membantu kita melihat hubungan topik cabang tersebut.

6. Gunakan garis yang melengkung atau memiliki perbedaan garis. mengapa bukan garis lurus? karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung atau memiliki perbedaan ukuran dapat menjadi simbol pengingat urutan hubungan topik di tiap cabang.

7. Gunakan satu kata kunci yang dapat menjadi penguat asosisasi hubungan topik yang kita bahas. Kita juga bisa menambahkan gambar atau simbol dalam kata kunci tersebut.

8. Practice makes perfect. Ulangi langkah tersebut digabungkan dengan aktivitas menyenangkan yang membuat anak merasa senang dalam belajar dan bermain yah, Rainers!

Nah, agar lebih jelasnya silahkan rainers saksikan Tutorial Mind Map berikut ini…

Khusus untuk para Rainers, kami juga udah siapkan beberapa contoh mind map yang bisa dijadikan referensi loh. check this out!

Sumber: Buzan, Tonny. (2013). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rainers, menanamkan kebiasan mind map kepada anak kita tentu dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi mereka. Namun, dalam mengajarkan mereka tentu kita harus bersabar menghadapi tingkah lakunya yang menggemaskan. So keep it smart, simple, and creative 😉

Referensi:

Buzan, Tonny. (2013). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. (2011). Quantum Learning. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Koster, M. P., van der Wilt, F. M., van Kruistum, C. J., & van der Veen, C. (2017). The effect of mind mapping on listening comprehension and vocabulary in early childhood education. Paper presented at European Association for Research on Learning and Instruction, Tampere, Finland.

Polat, O., Yavuz, E., A. & Tunc, A., B., O. (2017). The effect of using mind maps on the development of mathematics and scientific skills. Cypriot Journal of Educational Science. 12(5), 32-45.

Leave a Comment